Dukung Perkembangan Robot Indonesia, Masyarakat Robotika Indonesia Dibentuk
Dalam rangka meningkatkan efisiensi industri serta menyesuaikan laju negara dalam rangka Revolusi Industri 4.0, BPPT atau Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi, Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Kemenakertrans), serta para stakeholder terkait mendeklarasikan pembentukan Masyarakat Robotika Indonesia (MRI) pada Januari 2019 kemarin. Hal ini juga menandai satu langkah lebih jauh perkembangan robot Indonesia saat ini.
Dunia industri sangat berkaitan dengan otomasi, yang berarti juga peran dari sistem robotika. Sebab, dengan keberadaan teknologi robotika yang lebih maju, maka efisiensi dan ketepatan untuk rekayasa (engineering) pun dapat didukung. Sementara itu, industri otomasi selalu membutuhkan pengalaman dan perhitungan akurat yang perlu dilakukan oleh tenaga yang berpengalaman.
Menurut Deputi Teknologi Pengembangan Sumber Daya Alam (PSA) BPPT Hammam Riza, komunitas robot Indonesia sudah tumbuh dengan sangat pesat. Hal ini bisa dibuktikan dari banyaknya gelaran kompetisi robotika yang diadakan di Tanah Air, di mana para anak muda dengan minat dan kemampuan di bidang robotika dapat menunjukkan kreasi mereka yang diharapkan bisa mendorong perkembangan teknologi robotika di Tanah Air.
Di samping itu, pemerintah pun sudah mempersiapkan diri untuk akhirnya menyusul negara-negara lain memasuki era Revolusi Industri 4.0. Karena itulah BPPT bekerja sama dengan Robotic Explorer lantas berupaya untuk mempersatukan berbagai komunitas robotika di Indonesia. Tujuannya adalah untuk membuat satu wadah organisasi yang diharapkan mampu menjadi standar bagi perkembangan teknologi robot Indonesia.
Dalam upaya sinergi tersebut, beberapa langkah awal telah diterapkan. Misalnya pembentukan konsep pendidikan teknologi yang dimulai dari jenjang pendidikan dasar sampai perguruan tinggi. Kemudian arah riset teknologi robotika di Tanah Air pun ditentukan untuk mengarahkan perkembangannya, serta penetapan standar dan regulasi perkembangan industri robotika di Indonesia.
Semuanya dirumuskan dan diintegrasikan sebagai bagian dalam program pemerintah dalam memasuki era Revolusi Industri 4.0 yang sangat menuntut peran teknologi. Dengan begitu, harapannya adalah Indonesia bisa menjadi negara dengan teknologi yang diakui, dan bukan sekadar dipandang sebagai pangsa pasar bagi para produsen robot dari luar negeri.
Berdasarkan penjelasan Menteri Tenaga Kerja Hanif Dhakiri, paradigm pemerintah dalam rangka pemberian perlindungan bagi tenaga kerja pun perlu diubah untuk menyesuaikan lingkungan di era Revolusi Industri 4.0 saat ini. Sebab, perkembangan teknologi dan informasi yang sangat pesat jelas akan memberikan dampak signifikan pada perubahan jenis serta pola kerja dari tenaga kerja.
Artinya, perlindungan diberikan bukan hanya untuk status pekerjaan, tapi juga kemampuan untuk bekerja. Hanif melanjutkan bahwa kemampuan untuk bisa terus bekerja tersebut bisa dicapai lewat keterampilan yang terus berubah dan mampu beradaptasi dengan segera. Sebab, model pekerjaan di masa depan seiring dengan perkembangan teknologi tak lagi berdasarkan pada status pekerjaan tetap, melainkan pada kemampuan dan keterampilan.

Belum ada Komentar untuk "Dukung Perkembangan Robot Indonesia, Masyarakat Robotika Indonesia Dibentuk"
Posting Komentar